Dugaan Pembiaran PETI Trima Upeti Bupati Bolsel Di Demo Ratusan warga Tobayagan Bersatu

EMMCTV.Com >>|| BOLSEL Sabtu(18/01/25) – Ratusan anggota Karang Taruna dari Desa Tobayagan dan Tobayagan Selatan, Kecamatan Pinolosian Tengah, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), menggelar aksi demo di Kantor Bupati Bolsel, Rabu, 15 Januari 2025. Mereka menuntut penghentian aktivitas Pertambangan Tanpa Izin (PETI) yang diduga ada pembiaran oleh pemerintah daerah Bolsel karena Upeti dari hasil PETI.

Aktifitas PETI semakin meresahkan di wilayah mereka, khususnya di Kilo 12 Upper Tobayagan (UTO).Demo ratusan warga masyarakat Tobayagan bersatu dengan Mengatasnamakan Aliansi Pergerakan Rakyat Tolak PETI.

Foto: Bupati Bolsel Iskandar Kamaru,Menjawab Tuntutan Demonstran dengan Jawaban yang Tidak sesuai harapan warga Massa pendemo.

Massa menilai bahwa aktivitas tambang ilegal yang menggunakan alat berat telah merusak lingkungan adalah suatu pembiaran dari Kepala Daerah Bolmong selatan,yang kuat dugaan sengaja menyengsarakan masyarakat desa Tobayagan itu sendiri,sekalipun aktifitas Tambang ilegal(PETI) telah berulang kali dilakukan Demo penolakan dari Warga masyarakat, Diduga belum ada penindakan tegas secara terukur dari pemerintah Bolsel sekalipun Aktifitas PETI telah menjadi ancaman Bencana Banjir bagi masyarakat setempat.

Salah satu orator aksi, Rinaldi Potabuga, mengungkapkan bahwa aktivitas PETI telah berlangsung selama berbulan-bulan dan menyebabkan bencana lingkungan. “Akibat PETI, dua desa sering terkena banjir. Kami tidak bisa diam melihat lingkungan terus dirusak,” tegas Rinaldi. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa ada pelaku PETI yang berasal dari warga negara asing, memperburuk situasi dan memancing keresahan masyarakat. Para pendemo menuntut Kepala DLH “Isra Mandeng Harus dicopot. orator lain, meminta Bupati Iskandar Kamaru juga jangan tutup Mata atas Aktifitas PETI yang ada di hulu Tobayagan”Jangan Berpura pura tidak Tau,,Pak Bupati,Lindungilah Wargamu jangan Mengatakan Tolak PETI tetapi Menerima UPETI.

Fto: Akibat pembiaran Aktifitas PETI desa Tobayagan Jadi KORBAN Bencana Banjir.

Para pendemo menuding DLH telah melakukan pembiaran serta kuat dugaan turut bersama Bupati berkonspirasi menerima Upeti dari Cukong pelaku penambangan Liar, yang kelak akan mengancam keselamatan jiwa para penduduk warga Tobayagan sehingga kerusakan lingkungan selama dua tahun terakhir sudah sangat parah dan porak poranda.

Dikutip dalam Narasinya,Bupati Bolsel seolah olah tidak pernah menyetujui aktivitas PETI dan menolak PETI dengan menggunakan alat berat. Bahkan, ketika ada usulan untuk membuat Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR),Bupati menolak karena tidak ingin berbenturan dengan masyarakat, benarkah Demikian.? Diduga Wilayah Tobayagan Adalah Sumber pokok dana Haram yang mengalir ke kantong pribadi Iskandar Kamaru.

Selanjutnya Ratusan Warga masyarakat Tobayagan yang kurang Puas dengan jawaban Narasi dari Bupati Bolsel dalam dialog, massa melanjutkan aksi ke Kantor DPRD Bolsel diduga DPRD Bolsel juga Menerima Aliran UPETI dari Hasil PETI di hulu Tobayagan,Sehingga Protes mereka semakin panas dengan membakar ban bekas, sebagai bentuk simbol kekecewaan terhadap DPRD yang dinilai hanya diam melihat kerusakan lingkungan dan kesengsaraan warga masyarakat tobayagan akibat PETI.

Hal ini kuat dugaan berbagai persoalan dan rasa ketidak nyamanan mulai terkuak bagi warga Bolsel,sehingga Bolsel sampai hari ini Sedang tidak Baik baik sajabermasalah. Namun disayangkan berbagai persoalan Pelik dan menyakitkan hati warga Tobayagan tidak pernah dipublish secara terbuka oleh para oknum pewarta yang ada di wilayah Bolmong selatan diduga para oknum oknum pewarta tersebut sudah masuk angin dengan lancar Memerima Suap Haram dari Pemda Bolsel.

Wartawan : (Opo)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *