KPU Kotamobagu Ca Beres Dinilai Tidak Profesional Dalam Menyelenggarakan Debat kandidat Pilkada 2024.

INFO298 Dilihat

EMMCTV.Com >>|| KOTAMOBAGU Sabtu(16/11/24)– Debat yang Bernuansa WalkOut pada sesi ketiga Pemilihan Walikota dan wakil walikota Kotamobagu yang berlangsung pada, Rabu Sabtu (16/11) di gedung DPRD Kota Kotamobagu, berakhir dengan ketegangan setelah Pasangan Calon (Paslon) NK-STA memutuskan untuk walk out.

Foto.Keterangan Gambar Sesungguhnya untuk kedudukan Mimbar Podium Kandidat.

Tindakan tegas yang di ambil Oleh Nayodo Kurniawan(NK) melakukan WalkOut dari Ruangan Debat menyita perhatian publik serta menjadi tamparan keras kepada KPU Kotamobagu yang dinilai amburadul. Umpatan pedas dari pendukung NK-STA terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotamobagu, dinilai kinerjanya gagal dalam mengendalikan perjalanan debat terbuka ketiga.

Tema Debat “Sinergitas pembangunan daerah dalam memperkokoh NKRI berdasarkan kebangsaan” awalnya diharapkan menjadi ajang bagi masyarakat untuk menilai visi-misi dan program kerja ketiga paslon,sayangnya Tidak sesuai harapan.

Calon Walikota Kotamobagu NK(Nayodo Kurniawan) yang berpasangan dengan Calon wakil walikota STA – Sri tanti angkara (dikenal sebagai NK-STA) membuka debat dengan memaparkan visi misi melalui visualisasi.

Semula Ketegangan mulai terlihat ketika Nayodo tidak di dampingi calon walikota STA.
Pemaparan Visi Misi dari panelis pertama ditujukan kepada Pasangan Nomor urut 3,(NK) Sehingga sebelum memberikan pandangan terkait visi Misi”NK(Nayodo) menyampaikan kritikan awalnya kepada bawaslu dan KPU kotamobagu terkait:

1. Netralitas KPU Kotamobagu sangat parah, karena melaksanakan debat di Lokasi yang hanya berjarak sekitar 100 M dari kediaman paslon nomor urut dua
2. Surat Protes yang dilayangkan Tim Pemenangan NK-STA tidak direspon sama sekali oleh pihak KPU sehingga KPU Kotamobagu kami anggap tebang-pilih karena menyepelehkan Surat Protes dan Aspirasi dari paslon NK-STA
3. KPU dan Polres Kotamobagu melarang semua paslon melakukan mobilisasi massa, namun disisi lain ada konsentrasi Masa salah satu paslon di sekitar Lokasi Debat.
4. Dugaan Kedekatan Istri Ketua KPU dengan Paslon Tertentu.
5. KPU tidak melakukan klarifikasi terkait isu bocornya materi debat ke salah satu paslon yang kemudian menyebabkan keresahan dan ketidak percayaan masyarakat kepada KPU Kotamobagu.
6. Podium Debat NK-STA diposisikan di belakang paslon nomor 1 dan nomor 2 sehingga terkesan NK-STA tidak diberikan rasa adil dan perlakuan yang sama
7. Maka demi tegaknya Demokrasi dan keadilan berpolitik di Kotamobagu, maka wajar jika Paslon No urut 3 memutuskan untuk protes dan menyatakan Walk Out dari Debat ke 3.

Menurut Nayodo, tindakan ini jelas merupakan bentuk diskriminasi yang tidak bisa diterima, terutama dalam sebuah acara yang seharusnya memperlakukan semua pasangan calon secara adil dan setara.

“Kami datang ke sini untuk berdiskusi secara terbuka dengan masyarakat, tapi kami merasa sudah diperlakukan tidak adil sejak awal. Penempatan posisi yang sangat belakang dari kedua pasangan The awinner dan MESRA, seakan-akan ingin membungkam suara kami,” ujar Nayodo dengan nada tegas.

Pewarta :Phox.Christ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *