Mitra, emmctv.com – Kejuaraan Lomba Musik Bambu Klarinet se-Sulut, yang dilaksanakan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 oleh Musik Bambu Klarinet ‘Gita Nada Persada Watuliney, pada Kamis 3 Oktober 2024, berhasil dijuarai oleh Musik Bambu Klarinet “Harapan Sejahtera Atep” dengan Nilai 84.60, Juara Kedua MBK Bunga Karya Molompar, Nilai 84.40 dan Juara ketiga MBK Gema Dirgantara Liwutung, Nilai 84.22.
Ketegangan hadir ketika ketiga juri tampil di depan dan mengumumkan hasil perolehan nilai, pada saat juri membacakan nilai dan mengumumkan juara 1 jatuh kepada MBK Harapan Sejahtera Atep, sontak suara para pendukung dan simpatisan yang hadir riuh bergema bentuk kegembiraan.
Hukum Tua Atep, Elvis David malingkonor yang hadir mendampingi MBK Harapan Sejahtera kepada awak media menyampaikan, sebagai Pemerintah Desa tentu saja sangat mensupport akan musIk Bambu yang ada lebih khusus di desa Atep.
“Seperti yang sering saya sampaikan kepada teman-teman musik bahwa harus selalu siap, sehingga jika mendapat undangan seperti ini semua anggota musik bisa tampil,” ucapnya.
Menurutnya, juara itu urusan kedua yang penting tampil dengan sebaik-baiknya biar hasil belakang, pada prinsipnya kesiapan mental, rajin latihan dan tetap menjaga performa dengan baik.
“Dengan keberhasilan MBK Harapan Sejahtera Atep berhasil meraih juara pertama, pastinya sebagai Pemerintah merasa bangga, kira kedepan Seni dan Kebudayaan yang ada di Desa Atep makin berkembang,” kata Levis Malingkonor.
Hal senada disampaikan Ketua Musik Bambu Klarinet “Harapan Sejahtera Atep” Oktavian Robot, S.Kom, ST., juga meluapkan rasa bahagianya dengan suara lantang katakan, Usaha tidak pernah khianati hasil. yang pasti tetap berusaha menampilkan yang terbaik, rajin latihan dan terus menjaga kekompakan.
“Hal yang membanggakan dimana kerja keras anggota musik dalam latihan mendapatkan apresiasi dan nilai yang baik dari tim juri, namun saya berharap teman-teman jangan dulu merasa puas perjuangan masih panjang,” tegasnya.
Baginya lomba yang diselenggarakan oleh Musik Bambu Klarinet Gita Nada Persada Watuliney ini sangat baik, karena pasca Covid 19 perkembangan Musik Bambu agak menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Kiranya kedepan event- event seperti ini akan terus berkembang, karena salah satu yang cara untuk mempertahankan seni kebudayaan adalah penyelenggaraan event seperti ini,” ungkapnya.
Dirinya juga berharap khusus untuk pemerintah agar dapat memperhatikan kelompok-kelompok Musik Bambu yang ada, dalam melestarikan kebudayaan pemerintah harus mengambil andil khusus kesenian tradisional.
“Kebudayaan yang ada di Minahasa itu beragam lebih khusus seni musik tradisional, dan ini sudah menjadi tradisi turun temurun dari para leluhur untuk kita lestarikan dan kembangkan kedepan,” kata
Oktavian Robot.
Sementara itu, Pelatih Musik Bambu Klarinet Harapan Sejahtera Atep, Adrie komansilan s.pd,. kepada awak media ini mengatakan, secara pribadi sangat bersyukur dimana kegiatan ini bisa berjalan lancar dan sukses dan berhasil mendapatkan juara pertama pada lomba.
“Sebagai pelatih Musik Bambu pasti sangat berharap budaya yang ada di Sulut Kususnya musik bambu bisa tetap eksis, karena seperti yang kita lihat saat ini, kesenian tradisional mulai terkikis namun satu hal yang perlu disyukuri, puji Tuhan dan dengan ijin Tuhan saya secara pribadi merasa terpanggil untuk terus mengembangkan musik bambu yang ada saat ini,” tuturnya.
Lanjut Ia katakan, hal yang membanggakan dimana sebagai pelatih, anggota musik Harapan Sejahtera Atep ini sangat bersemangat dalam mengikuti pelatihan, dengan semangat dan kekompakan tim akhir bisa mendapatkan juara.
“Saya sangat senang melatih mereka karena melihat antusias para anak muda yang ikut bergabung menjadi anggota musik, bahkan ada anak SD yang mahir menggunakan seruling, dan hal inilah yang menjadi motivasi bagi saya untuk tetap bersemangat dalam melatih mereka,” ungkapnya.
Terkait keberhasilan MBK Harapan Sejahtera Atep pada lomba Musik Bambu yang diadakan ini, dirinya mengatakan bahwa kemenangan ini karena usaha dan kerjasama tim serta dukungan semua pihak yang didalamnya Pemerintah Desa dan Masyarakat Atep.
“Dengan latar belakang pekerjan para anggota yang bermacam-macam, hal yang selalu disyukuri jika ada latihan mereka aktif dan penuh semangat, jadi keberhasilan dalam kejuaraan ini karena usaha dan kerja keras mereka, saya berharap kekompakan dan semangat yang ada ini dapat dipertahankan karena kedepan masih ada event yang akan diikuti lagi,” tukas Adrie komansilan.
(Alfian)