Mitra, emmctv– Dewan Pimpinan Wilayah Manguni Indonesia Minahasa Tenggara (DPD MI Mitra) meminta PT Hakian Wellem Rumansi (HWR) untuk tidak mengusik kegiatan penambangan rakyat di area Perkebunan Pasolo. Permintaan tersebut disampaikan langsung Ketua DPD MI Mitra, Chrismiechun ‘Chune’ Sondakh.
“Penambangan rakyat itu bukan di lahan milik PT HWR. Lahan tersebut milik warga Ratatotok. Karena itu PT HWR jangan menghalangi atau mengusir penambang dari lokasi,” kata Chune didampingi Panglima MI Mitra Bill Lonombella dan sejumlah pengurus lainnya saat ditemui wartawan di Ratatotok, Jumat (20/9/2024) malam.
Ia berterima kasih kepada pemilik lahan yang memberi ruang dan kesempatan kepada masyarakat Mitra untuk melakukan kegiatan penambangan. “Penambang butuh makan. Mereka ingin menyambung hidup dan mencari nafkah untuk keluarga. Kami bersyukur pemilik memberi kesempatan,” ujar Chune yang dibenarkan Bill.
Chune berkisah kalau beberapa tahun sebelumnya juga ada kegiatan penambangan dari masyarakat Mitra di lokasi tersebut. “Banyak warga yang terbantu,” ucapnya.
Namun, belakangan PT HWR tiba-tiba masuk dan menguasai lahan yang sesuai AJB milik Elisabeth Lalujan tersebut. Sebagai pemilik, tentu saja Elisabeth keberatan.
Kasus ini menjadi atensi Polda Sulut dan Polres Mitra. Tim dari Polda Sulut dan Polres Mitra sudah beberapa kali turun lokasi.
Saat turun, Elisabeth membuktikan tapal batas secara rapih dan terbaca sistem secara akurat melalui navigasi GPS. Rupanya kepemilikan lahan yang sudah pernah teruji di Pengadilan Negeri Tondano itu sudah diukur tahun 2014 silam dan sudah di-marking dalam navigasi GPS tahun itu juga.
Sementara PT HWR bersama Eddy Emor, warga yang disebut sebut menjual lahan ke mereka kelimpungan menunjuk tapal batas. Kesaksian pemilik lahan sebelumnya Frans Karundeng kalau tak pernah turun ke lokasi melakukan pengukuran makin menyudutkan PT HWR dan menunjukkan kalau lahan tersebut memang milik Elisabeth.
“Biarkanlah rakyat melakukan penambangan di lahan tersebut. Mereka perlu hidup. DPD MI akan selalu di garda terdepan membela penambang,” ujar Chune lagi. (*/ges)