Manado, emmctv-Rencana reklamasi dan investasi bisnis di pesisir pantai Manado Utara menuai dukungan berbagai kalangan. Pengamat ekonomi Sulawesi Utara (Sulut), Jack Sumerar menyebut pembangunan pusat perdagangan dan pariwisata dengan segala fasilitasnya akan membuat Manado Utara maju pesat di tahun-tahun mendatang.
“Stigma Manado Utara dianaktirikan akan hilang. Geliat pembangunan di wilayah tersebut memang perlu dipacu untuk pemerataan fasilitas. Pemerataan itu muaranya untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Jack kepada wartawan di Manado, Kamis (16/5/2024).
Menurut dia pengembangan kawasan ekonomi baru di Manado Utara akan mendongkrak perekonomian sekitar dan menyumbang pendapatan asli daerah atau PAD. “Tambahan PAD bisa dari retribusi pajak yang ditarik dari pengerjaan proyek dan lainnya. Keberadaan kawasan ekonomi baru juga akan menyerap banyak tenaga kerja dan menumbuhkan usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM,” Jack memaparkan.
Dalam konteks penyerapan tenaga kerja dan peningkatan UMKM, Jack berharap pengembang lebih memprioritaskan tenaga kerja lokal. “Komitmen pemerdayaan pengusaha dan pekerja lokal itu penting. Sebelum pengerjaan dimulai, masalah ini harus clear,” ujarnya.
Jack berharap reklamasi dan pengembangan kawasan ekonomi baru benar-benar menjadikan Manado sebagai kota terdepan di bibir pasifik. “Konsepnya harus beda dan lebih baik dari kawasan lainnya. Kejelian pengembang menarik pasar dari luar Sulut, termasuk dari luar negeri penting,” ucapnya.
Jika konsep tersebut terwujud, maka akan terjadi suatu evolusi kota. “Putaran uang dalam jumlah besar diharapkan terjadi sehingga membawa manfaat untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Meski setuju reklamasi dan pembangunan kawasan ekonomi baru, alumnus Faultas Ekonomi Unsrat Manado ini juga meminta pengembang memperhatikan dampak lingkungan. “Membangun tanpa merusakk lingkungan itu harus menjadi slogan dan dipraktekkan dalam pembangunan kawasan baru,” imbuhnya.
Ia juga menyarankan agar pembangunan kawasana ekonomi baru tersebut tidak meninggalkan akar budaya dana tradisi melaut nelayan setempat.. “Tambatan perahu justru harus dibuat lebih baik. Nelayan perlu mendapat perhatian khusus, termasuk sediakan tempat menjual hasil tangkapan mereka,” ucap Jack. (*/alc)