Ibadah di Gereja Abigail Rutan Manado, Ronald Lumbuun: Harus Ada Pertobatan dalam Kehidupan

Manado, emmctv-Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Utara Ronald Lumbuun untuk kali kedua hadir di Gereja Abigail Minggu (7/04) untuk beribadah bersama ratusan Warga Binaan Nasrani. Lumbuun yang tengah mengikuti pendidikan Lemhanas di Jakarta ditemani Kepala Divisi Aministrasi Jhon Batara Manikallo, Kepala Divisi Penyuluhan Hukum dan HAM Ruddy Pakpahan, Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Artur Mawikere dan Kepala Bidang Pelayanan Hukum Hendrik Siahaya.

Turut pula mendampingi Karutan Manado, Widodo dan Ny Nontje Walewangko serta pejabat struktural Rutan Manado. Mereka berbaur bersama 318 Warga Binaan Kristen dalam Ibadah yang dilayani Pdt Marfien Lumintang, STh.

Mengambil Thema, Yesus Makan Membuktikan Ia Bangkit dan pembacaan Alkitab dari Injil Lukas 24 : 36-49, Pdt Marfien mengatakan bahwa Yesus tidak saja mati tapi juga bangkit mengalahkan maut.

“Yesus telah menyelesaikannya di kayu salib dan disaat Dia bangkit dari maut, Yesus datang untuk menjumpai murid-muridNya sebelum Ia naik ke Surga. Kebangkitan Yesus adalah kemenangan. Kemenangan Yesus adalah kemenangan untuk kita semua,” ungkapnya.

Sementara Kakanwil Ronald Lumbuun  mengawali sambutannya dengan mengucapkan selamat Hari Raya Paskah kepada semua  yang hadir di Gereja Abigail. Sambil memintakan kepada jemaat untuk merenungi dan melakukan apa yang  yang sudah disampaikan melalui Firman Tuhan.

“Renungi setiap firman yang boleh kita dengar. Di sepanjang kehidupan kita pasti ada maksud Tuhan dan janganlah berputus asa. Juga harus ada pertobatan dalam kehidupan. Jalani masa pembinaan, penuhi hak dan tanggung jawab dengan baik di tempat ini, ‘’ katanya.

Menurutnya, saat Tuhan mengetuk pintu hati kita, Tuhan akan mengarahkan dan membawah kebaikan dalam kehidupan kita.  “Jalani masa pembinaan di sini dengan baik, ikuti setiap tahapan yang ada, dan pada saatnya akan keluar dari tempat ini. Esensinya adalah saat sudah keluar dari sini, tidak lagi kembali kesini,” ujar Ronald Lumbuun. (*/ges)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *