Wamendag Jerry Sambuaga Beber Pentingnya Digitalisasi UMKM di Era e-Commerce di Acara Sampoerna Festival 2023

Jakarta, emmctv-Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ternyata berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Kontribusi UMKM untuk pertumbuhan ekonomi nasional tersebut dipaparkan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat menjadi narasumber pada kegiatan Sampoerna Festival UMKM di Jakarta, Kamis (24/8/2023).

“Sebanyak 65,46 juta UMKM Indonesia telah berkontribusi sebesar 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Digitalisasi UMKM memasuki ekspor di era e-Commerce sangat penting untuk terus meningkatkan kontribusinya bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” kata politisi Golkar asal Sulawesi Utara (Sulut) ini.

Mantan Direktur Johnson & Johnson ini mengatakan UMKM sejak pandemi Covid-19 mulai beralih menggunakan berbagai sarana digital untuk melakukan transaksi dan memasarkan produknya. Kata dia, fasilitas pemasaran produk dan promosi, keamanan transaksi serta kemudahan penggunaan menjadi alasan utama UMKM untuk memasarkan produknya melalui lokapasar atau marketplace.

“Kementerian perdagangan siap memfasilitasi para UMKM yang melakukan ekspor ke luar negeri. Kementerian perdagangan mempunya perwakilan dagang di 45 negara yang dapat dimanfaatkan pelaku UMKM untuk mempromosikan produk-produknya,” ujar Jerry.

Sesuai data Kementerian Perdagangan, sampai akhir 2022 lalu UMKM yang telah terdigitalisasi berjumlah 20.997.131 atau naik 17 persen dari tahun sebelumnya. Angka ini diharapkan naik di tahun 2023. Menurut Jerry, digitalisasi UMKM membutuhkan sinergi yang solid dari semua pemangku kepentingan seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah dan swasta.

Kementerian Perdagangan sendiri, lanjut Jerry, terus mendorong kolaborasi dalam membangun ekosistem niaga-el melalui empat pilar dengan berbagai pemangku kepentingan, Pilar pertama, UMKM terbuka terhadap perubahan, memiliki inovasi, dan mempunyai kemauan berkembang.

Pilar kedua, lokapasar (marketplace) bersinergi dengan UMKM melalui serangkaian peningkatan kapasitas, pengutamaan kegiatan agregasi barang dalam bentuk pengemasan ulang, bantuan pengelolaan, dan kegiatan lain yang dapat meningkatkan nilai barang dan efisiensi rantai pasok serta distribusi barang kepada konsumen.

Pilar ketiga, peran ritel modern memberikan akses kemitraan kepada UMKM agar jangkauan produk UMKM dapat semakin luas. Ritel modern dapat memasok produk-produk UMKM lokal khas dari suatu daerah.  Pilar keempat, lembaga pembiayaan atau perbankan memberikan akses pembiayaan kepada UMKM dengan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Kolaborasi, kerja sama,dan adaptasi digital menjadi kata kunci dalam menghadapi tantangan perdagangan saat ini. Saya percaya UMKM akan terus memberikan kontribusinya untuk pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Jerry. (*/alc)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *