Mitra, EMMC TV – Hadirnya Perusahan Pertambangan dan para pengusaha tambang emas di wilayah Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), apa lagi dengan mengunakan alat berat berupa excavator menimbulkan polemik ditengah masyarakat.
Akhir- akhir ini Area Ratatotok, didapati ada peristiwa krusial yang terjadi dengan namanya pertambangan dan itu senter diberitakan dibeberapa media massa.
Dari informasi yang berhasil didapati awak media dilapangan, dimana disebut – sebutlah ada beberapa namanya pengusaha, yang mengunakan Alat berat berupa Exsavator diarea pertambangan emas di wilayah Ratatotok.
“Kami sangat merasa resa dengan keadaan hutan di Ratatotok saat ini, dimana, mereka para pengusaha dengan leluasa mengunakan alat berat dan merusak hutan, pada akhirnya kami masyarakat yang kena imbasnya, dampak dari rusaknya hutan nantinya terjadi bencana dan kami masyarakat yang dikorbankan,” ucap warga masyarakat lingkar tambang yang tak ingin namanya disebutkan.
Sementara itu, terkait beberapa isu yang hangat akhir-akhir ini, Kasie Trantib Kantor Kecamatan Ratatotok akhirnya angkat bicara sekaligus pertanyakan apa sebenarnya yang terjadi.
Sementara itu, terkait beberapa isu yang hangat akhir-akhir ini, Kasie Trantib Kantor Kecamatan Ratatotok akhirnya angkat bicara sekaligus pertanyakan ada apa sebenarnya yang terjadi.
Menurutnya, kehadiran para pengusaha serta perusahan ditanah ratatotok, semustinya berdampak positif bagi masyarakat. dimana masyarakat mitra lebih kusus lingkar tambang pada dasarnya menggantungkan nasibnya ditambang emas.
“Sudah seharusnya perusahan tambang emas yang ada menjadi sumber rejeki bagi masyarakat, dengan merekrut tenaga kerja, serta melakulan trobosan – trobosan yang pada dasarnya dapat mengangkat taraf hidup masyarakat Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) lebih baik lagi,” ucap Arnold Tambuwan, Selasa (18/7/2023).
Sulitnya masyarakat untuk bekerja diperusahan karena sistem yang rumit serta ketentuan rekrutmen dari perusahan yang tidak terpenuhi, akhirnnya meski menempu resiko terpaksa masyarakat mengambil langka lakukan pertambangan manual.
“Kedepan tidak ada lagi isu yang membingungkan, namun bagimana semua pihak bersama menjaga situasi yang ada, ujar Arnold Tambuwun.
Dirinya berharap semua pihak saling memahami, agar tidak ada lagi yang pihak – pihak yang dirugikan atau merasa tak dianggap.
“Janganlah membuat bingung semua orang, karena situasi seperti ini sangatlah membingungkan, dan ini sangat mengganggu situasi dan kondisi yang ada di ratatorok,” tukas Arnold Tambuwun.
(Ian)