Tiket Hangus, Kepala BPJN Sulut Pilih Silahturahmi ke Rumah Staf saat Lebaran

Manado, emmctv.com-Hari raya Idul Fitri biasanya momen paling dinanti umat Muslim di seluruh dunia. Momen membahagiakan itu dimanfaatkan untuk berkumpul kembali bersama keluarga tercinta. Di hari spesial tersebut, keluarga bisa Salat Ied bersama, berdoa bersama, bercerita satu sama lain, hingga makan dan berfoto bersama.

Sayang tak semua bisa mendapatkan kesempatan istimewa tersebut. Ada yang tak bisa berkumpul bersama keluaarga karena tugas dan keadaan lainnnya. Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulut Hendro Satrio MK salah satu yang tak bisa pulang merayakan lebaran karena sedang  menjalankann tugas negara.

Birokrat sederhana itu memilih mengunjungi stafnya yang juga merayakan Idul Fitri di Manado. Kisah Hendro tak pulang lebaran diceritakan Harold Tindangen, Staf Bagian Humas BPJN Sulut.

“Sebenarnya Pak Kabalai sudah beli tiket mau pulang Bogor, Jawa Barat. Namun, tiket itu hangus karena ada tugas yang tak boleh ditinggalkan,” Harold berkisah.

Harold melihat dedikasi atasannya itu sungguh luar biasa. “Momen berkumpul bersama  keluarga dikesampingkan karena tugas,”  ucapnya.

Dikonfirmasi soal kisah tak pulang lebaran, Hendro tersenyum. Ia mengakui sudah membeli  tiket saat itu. Tapi, kemudian ada  instruksi dari Menteri PUPR agar  semua kepala balai tidak pulang untuk memastikan tahapan  pembangunan berjalan baik, termasuk kelancaran arus mudik di masing-masing  wilayah.

“Saya langsung mengabarkan istri dann ana-anak.  Syukur mereka  mengerti “ ujarnya.

Saat lebaran, Hendro memiliih bersilaturahmi ke rumah sejumlah stafnya di Manado. Rumah pertama yang didatangi alumus ITB itu adalah sopirnya.  Setelah ia  safari ke beberapa staf.

“Masakan yang dihidangkan semua enak. Yang paling terasa saat makan gulai dan ketupat di Kampung  Arab,” katanya.

Hendro mengaku makin lebih dekat dengan lingkungan tempat tinggalnya di Manado. “Banyak yang mengenal  saya karena sering sembayang bersaama,” ujar pejabat yang taat menjalankan sembayang lima waktu ini.

Secara khusus, Hendro memuji kerukunan antarumat beragama di Sulut yang  sangat baik. “Mar pertahankan kerukunan yang sudah terawat baik ini,” imbuhnya.  (*/alc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *