Minut, emmctv.com-Perusahaan tambang emas terbesar di Sulawesi Utara (Sulut), PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) dituding main bongkar kebun warga. Tudingan tersebut disampaikan akun Facebook Christian Kateluang di grup I Love Minut, Sabtu (25/2/2023).
Di postingannya itu, Christian menyampaikan kekesalannya karena kebun miliknya sudah dibongkar PT MSM. Pembongkaran tersebut tanpa sepengetahuan atau izin dari pemilik lahan.

Ia menilai perusahaan milik konglomerat Peter Sondakh itu semena-mena atau bertindak semaunya. “PT MSM/PT TTN terlalu pandang enteng pemilik lahan,” cuit Christian.
Mencerna postingannya, kebun tersebut sepertinya berada di Desa Kaweruan, Kecamatan Likupang Selatan (Liksel), Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut). Christian kemungkinan juga warga Kaweruan.

Di penjelasan selanjutnya, Christian menyebut sudah 31 pohon cengkih dan 25 pohon seho milik dari ahli waris Frans Buang Kateluang yang ditebang atau digusur PT MSM/PT TTN. Selain itu ada pohon atau kayu lainnya.
Ia meminta perusahaan yang sudah puluhan tahun mengeruk emas di wilayah Minut dan Bitung itu untuk menyelesaikan ganti rugi 1 x 24 jam. Jika dalam batas waktu tersebut tak ada penyelesaian,Christian mengancam akan memberhentikan semua kendaraan tambang PT MSM/PT TTN yang lewat jalan kampung.
Pemberhentian operasional kendaraan tambang berlangsung tiga bulan. “Kalau nda mo talalu kira pa torang sebagai pemilik lahan, nanti baku dapa,” tulis Christian.
Sayang Presiden Direktur (Presdir) PT MSM/PT TTN David Sompie sampai berita ini diturunkan belum memberikan tanggapannya. Ia tak merespon permintaan konfirmasi indobrita dan emmc grup melalui layanan WhatsApp (WA).
“Sikap diam Presdir PT MSM/PT TTN menimbulkan kecurigaan jika perusahaan ini memang semena-mena terhadap warga,” kata aktivis pemuda Sulut, Calvin Limpek. (alc)