Penolakan Wartawan ‘Nodai’ Kemegahan Kawasan Industrial PT IWIP

Weda, emmctv.com-Kawasan industrial PT IWIP di Desa Lelilef, Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara (Malut) salah satu yang termegah dan terbesar untuk sektor pertambangan di Indonesia. Selain lahan yang luas, kantor dan mess atau apartemen buat tenaga kerja asing (TKA) yang jumlahnya ribuan terlihat megah. Belum lagi peralatan super canggih yang digunakan.

Sayangnya kemegahan tersebut berbanding terbalik dengan cara penerimaan wartawan yang hendak bertemu pimpinan atau perwakilan PT IWIP untuk kepentingan konfirmasi. Perusahaan yang pimpinan tertingginya asal Cina itu terkesan membatasi, bahkan menutup akses buat wartawan.

indoBRITA dan EMMC Grup bersama beberapa wartawan mengalami langsung penolakan masuk di Pintu Satu PT IWIP, Sabtu (18/2/2023). “Maaf kami hanya menjalankan tugas. Di sini yang bisa masuk hanya yang sudah ada janjian terlebih dahulu dengan salah satu perwakilan atau pimpinan PT IWIP,” kata salah satu security yang stand bye di pintu satu

Meski sudah menyampaikan berbagai alasan agar bisa bertemu perwakilan PT IWIP, wartawan tetap saja tidak diperkenankan masuk. “Tembok Cina saja mudah diakses dan dimasuki wisatawan. Kok kantor PT IWIP sulit ditembus wartawan? Sebagai kawasan khusus yang ditetapkan sebagai proyek strategis nasional, sudah seharusnya PT IWIP memberi akses yang mudah bagi wartawan,” celutuk Apro, jurnalis asal Jakarta.

Jurnalis senior yang memilih hanya berdiri di depan pintu satu itu berharap perusahaan dengan investasi besar seperti PT IWIP mengedepankan asas keterbukaan. “Menolak wartawan dengan alasan belum ada janjian merupakan bentuk ketertutupan PT IWIP. Masyarakat bisa saja timbul prasangka PT IWIP menutup-nutupi sesuatu sehingga menutup akses masuk wartawan,” ujar Apro. (alc).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *