Larang Mahasiswa Tak Bayar UKT Ikut Kuliah, Direktur Politeknik Diminta Dicopot

Manado, emmctv.com-Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Independen Nasional Anti Korupsi (Inakor) Sulut Rolly Wenas meminta Menteri Pendidikan Nadiem Makariem mencopot Direktur  dan Wakil  Direktur II Politeknik Negeri Manado dicopot. Permintaan pencopotan itu terkait instruksi pelarangan kuliah lanjut bagi mahasiswa yang belum melunasi Uang Kuliah Tunggal atau UKT.

“Ada mahasiswa yang menangis karena adanya Keputusan Rektorat yang menyatakan dalam suratnya atas nama Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi No Surat.5379/PL.12/TU/2022 melarang menyicil UKT. Rektorat juga tidak memberikan peluang perpanjangan waktu pembayaran UKT,” kata olly kepada wartawan di Manado, Rabu (23/1/2023).

Ketua Inakor Sulut Rolly Wenas dan sejumlah mahasiswa yang berharap keringanan pembayaran cicilan UKT (Foto: dok Inakor)

Makin memiriskan karena instruksi itu disertai pelarangan ikut kuliah lanjut bila tidak membayar lunas UKT yang jatuh tempoh 19 Januari 2023. “Semangat pencerdasan anak bangsa yang diharapkan Presiden Jokowi sulit tercapai jika ada kebijakan seperti itu,” ujar Rolly.

Salah satu mahasiswa yang tak bisa lanjut kuliah tersebut adalah anak dari aktivis vokal ini. “Kami sebagai orang tua sedih dengan kejadian ini. Anak kami menangis karena tak bisa kuliah,” ujarnya.

Politeknik menurut dua semestinya bijaksana. Jika ada keterlambatan menurut dia harus beri kelonggaran waktu.

“Hari ini kami dapati sistem birokrasi yang buruk di Politeknik. Upaya membayar UKT buntu,” ucapnya.

Rolly sempat menemui staf adminisrasi. “Salah satu staf mengatakan pembayaran UKT sudah tutup. Kami pun mencoba menyambangi ruangan Wadir II Politeknik dengan harapaan ada kebijakan. Tapi, Wadir II Politeknik tidak ada,” ungkapnya.

Ia juga merasa sedih melihat sejumlah mahasiswa lain yang berdiri di depan ruangan Wadir II yang akan menanti hikmat baik sang Wadir atas masalah yang sama untuk bisa lanjut kuliah adalah hal yang tidak pantas terjadi karena yang semestinya pada jam tersebut para mahasiswa harus berada di ruang kelasnya masing masing bukan berdiri terus tanpa disiapkan tempat duduk menanti yang tidak pasti jam berapa sang Wadir II datang Kantor.

Sayang sampai berita ini diturunkan belum ada pernyataan dari Direktur Politeknik atau perwakilan lainnya. ((ges)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *