Sinergitas dan Komunikasi Efektif, Kunci Sukses Hendro Satrio Pimpin BPJN Sulut

Manado, emmctv.com-GURAT kelelahan tak nampak di wajahnya meski tiga bulan terakhir menjalani pekerjaan dan jadwal yang super padat. Ia juga tak mengeluh, apalagi menggurutu dengan seabrek tugas yang dilakoninya, termasuk antrian juru warta, aktivis dan mitra kerja yang ingin bertemu dengannya di kantornya  setiap hari kerja.

Birokrat asal Semarang yang kini menjabat Kepala Balai Pelaksana Jalan (BPJN) Wilayah Sulawesi Utara (Sulut) itu terlihat ceria saat ditemui media ini dan sejumlah wartawan lainnya serta aktivis LSM. Pemilik nama lengkap Henro Satrio Muhammad Kamaluddin itu sangat menikmati pekerjaannya.

“Apa kabar semuanya?  Ayo duduk,” kata alumnus Institut Teknologi Bandung  (ITB) dengan seyum saat menerima sejumlah wartawan di kantornya yang terletak di bilangan Kalawat, Minahasa Utara (Minut).

Ia mengaku enjoy menjalani pekerjannya. “Biar tugas menumpuk kalau dikerjakan dengan sepenuh hati, pasti membawa hasil yang baik,” ujarnya.

Sambutan hangat mantan Kasubdit Perencanaan Teknis Preservasi Jalan di Direktorat Jenderal Bina Marga itu dimanfaatkan kalangan jurnalis dan aktivis LSM untuk berdiskusi dan menanyakan perkembangan berbagai proyek yang digarap BPJN Sulut. Semua pertanyaan dijawab Henro.

Ia merinci sejumlah proyek fisik yang sudah dan sedang dikerjakan BPJN Sulut. “Peningkatan jalan akses menuju Pantai Pulisan sepanjang 2,8 kilometer sudah kita tangani. Selain itu pelebaran Jalan Girian-Likupang sepanjang 5,6 kilomoter dan preservasi jalan lingkar Kairagi-Airmadidi-Kauditan-Bitung sepanjang 74,43 kilometer telah dikerjakan,” katanya.

BPJN juga sudah mengerjakan pembangunan jalan lingkar luar Manado Outer Ring Road (MORR III) tahap satu sepanjang 1,5 kilometer di tahun 2021, dilanjutkan dengan MORR III tahap dua juga dengan panjang bentangan jalan yang sama.  “Tahun depan kita mengusulkan kelanjutan pembangunan MORR III tahap tiga sepanjang 1,9 kilometer,” katanya.

Menurut Hendro, pembangunan MORR III ini akan terkoneksi dengan MORR I dan MORR II yang sudah dibangun sebelumnya. “Jalan lingkar luar Manado ini terkoneksi dengan ruas jalan menuju Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Likupang,” ucapnya.

BPJN Sulut juga sudah merampungkan pembangunan Jembatan Boulevard II. Proyek berbandrol Rp99,2 itu bahkan sudah diresmikan dan digunakan masyarakat.

“Akses transportasi dan mobilitas warga di bagian utara Manado kini lebih mudah setelah jembatan rampung. Jembatan Boulevard II juga menjadi jalan alternatif menuju Bandara Sam Ratulangi,” ucapnya.

Tak hanya di Manado, BPJN juga menghadirkan proyek preservasi jalan Kepulauan Sangihe 181, 42 kilometer, jalan Esang-Rainis sepanjang 23,4 kilometer dan jalan Rainis-Melonguane, lingkar Pulau Miangasserta lingkar Pulau Kakorotan 63,82 kilometer.

“Saya dan tim juga sudah melakukan peninjauan untuk rencana pembangunan lanjutan jalan lingkar utara yang diusulkan Pemkab Kepulauan Sitaro,” ujar Hendro.

Masih ada juga pekerjaan pemeliharaan jalan lintas tengah Pulau Sulawesi dan pengembangan kawasan perkotaan Manado. Sejumlah proyek fisik tersebut membuat Hendro dan stafnya sering turun ke jalan untuk meninjau langsung pengerjaannya agar berjalan sesuai rencana atau tahapan.

Bahkan ia tetap memehatikan proyek yang sudah beroperasi seperti Jalan Tol Manado-Bitung. Pun ia sudah menyiapkan agenda untuk pelaksanaan proyek fisik yang akan dijalankan tahun 2023. Beberapa usulan dari pemerintah daerah yang ada di Sulut juga ditindaklanjuti dan direspon baik Hendro bersama jajarannya dengan melakukan rapat atau pertemuan khusus.

“Kita bersama mengupayakan yang terbaik untuk kemajuan Sulut dan Indonesia. Saya percaya pembangunan infrastruktur akan memudahkan akses masyarakat dalam beraktivitas, mendorong tumbuhnya sektor pariwisata dan bidang lainnya sehingga ekonomi daearah bertumbuh. Pada giliriannya ini akan meningkatkan daya saing Sulut di era kompetitif,” kata Hendro lagi.

Sukses Henro mengawal proyek yang digarap BPJN Sulut menurut aktivis LSM, Calvin Limpek karena kemampuan pejabat berkaca mata itu membangun komunikasi dengan semua kalangan. “Pak Henro salah satu contoh pejabat yang bisa berkomunikasi secara efektif tak hanya di internal BPJN, tapi juga dengan kalangan eksternal, termasuk pers dan LSM,” ujar aktivis yang baru saja mendapat mandate dari pusat untuk menjadi Ketua DPD Bakin Sulut itu.

Sementara Ketua Harian Inakor Sulut, Rolly Wenas menilai Henro pejabat yang mampu menjalin sinergi dengan pusat dan daerah, antarinstansi dan semua kelompok. “Saya kira kuncinya itu,” ucap Rolly.

Dari pandangan juru warta, Henro dianggap birokrat yang mau berdikusi dan tak pelit memberikan informasi. “Coba bandingkan pejabat lain yang mengangkat telepon atau membalas chat whatsaap saja enggan.  Pak Henro semua dilayani. Dia pejabat yang mengedepankan keterbukaan,” kata Pemred EMMCTV, Greinny Sambur yang dibenarkan Pemred Komentar.Id, Hut Kamrin. (*/adm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *