Manado, emmctv.com-Aktivis pemuda Sulawesi Utara (Sulut) Calvin Limpek membeber adanya pengusaha dan pelaku industri yang ikut memanfaatkan solar subsidi. Calvin membeber itu setelah ia dan aktivis lainnya melakukan investigasi selama dua hari.
Investigasi yang dilakukan Calvin Limpek dan rekan-rekannya menemukan ada penampungan solar di gudang milik Ko Johan yang terletak di bilangan Kairagi Manado. Mereka memotret langsung dump truck keluar masuk gudang Ekspedisi Mitra Manado milik Ko Johan membawa solar. “Solar itu dari SPBU terdekat dari gudang Ekspedisi Mitra Manado,” ujar Calvin kepada wartawan di Manado, Sabtu (24/12/2022) malam.
Calvin Cs dan beberapa wartawan sempat masuk ke gudang yang terbilang megah tersebut. Tapi mereka tidak bisa bertemu Ko Johan. “Bos belum ada,” ujar salah satu karyawan.
Dari keterangan salah satu karyawan pula diketahui jika penampungan solar dilakukan di bagian belakang gudang. Penampungan tersebut dikoordinir staf bernama Jimmy. “Tapi Pak Jimmy juga belum ada,” katanya.
Calvin Cs tertarik melakukan investigasi di gudang tersebut setelah beberapa sopir dump truck membuat pengakuan jika mereka berasal dari ekspedisi Ko Ferry. Pengakuan itu disampaikan usai mereka melakukan pengisian solar subsidi di SPBU Kairagi.
“Kami dari ekspedisi Ko Ferry,” kata salah satu dari mereka saat ditemui Rabu (21/12/2022) malam di bilangan Kairagi.
Hanya saja ia tak menyebut identitas lengkap Ko Ferry. “Ko Ferry kwa jarang kelihatan. Kami dibayar melalui security,” ucapnya. “Ko Ferry ini dulu main tambang,” sambung lainnya.
Keterangan itu langsung dibantah Doan Tagah, pengacara Ko Ferry. “Catat, Ko Ferry tidak pernah berurusan atau menampung solar subsidi untuk kepentingan bisnis. Klien saya tidak punya ekspedisi solar subdisi. Jangan bawa-bawa nama Ko Ferry, jangan sudutkan klien saya dengan hak yang tidak pernah ia lakukan,” kata Doan, Jumat (23/12/2022), di Minahasa Utara.
Ia mengutarakan, kliennya tidak sedikit pun berminat mengambil hak rakyat kecil khususnya praktek jual beli bantuan pemerintah berupa BBM bersubsidi.
“Itu hak rakyat yang diatur pemerintah. Ko Ferry tidak mau berurusan dengan solar subsidi. Jadi tolong jangan menyeret atau membawa nama Ko Ferry,” imbuh Doan Tagah. (*/alc)